Tips menentukan Biro Perjalanan Haji dan Umroh
Bagaimana menentukan biro perjalanan Haji dan Umroh agar Anda dan keluarga Anda merasa Aman dan Nyaman? Hal ini menjadi sangat penting untuk Anda dan keluarga agar terhindar dari kejadian yang tidak kita inginkan.
Berikut Tips menentukan Biro Perjalanan Haji dan Umroh
1. Legalitas Perusahaan
Pastikan travel umroh yang akan Anda pilih memilki legalitas yang jelas, lengkap dan masih berlaku.
Surat Izin Usaha Biro Perjalanan Umum
Surat Izin Tetap Usaha Pariwisata
Tanda Daftar Perusahaan
NPWP Perusahaan
Surat Keterangan Domisili Perusahaan
SK Menkeh.
Akta Pendirian Perusahaan
SK Depag. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh - sebagai penyelenggara perjalanan Ibadah Haji Khusus.
SK Depag. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh - sebagai penyelenggara perjalanan Ibadah Umroh
Sertifikat Anggota Amphuri
Sertifikat Lembaga Bisnis Syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI
Legalitas yang jelas adalah syarat mutlak, karena hal itu adalah menyangkut kredibiltas dan tanggung-jawab sebagai penyelenggara terhadap pelayanan para jamaah sejak saat berangkat, saat berada di Tanah suci sampai kembali dengan selamat ke Tanah Air.
Cukup banyak Tour & Travel / Biro penyelenggara Umroh dan Haji plus yang tidak memiliki ijin resmi dan melayani pendaftaran umroh dan haji plus yang kemudian di sub-kan kepada Biro Penyelenggara Umroh & Haji Plus yang memiliki ijin resmi.
2. Biaya & Itenery Umroh
Harga Umroh Murah adalah Godaan yang tidak perlu menjadi Pilihan. Standar harga Travel / Biro Penyelenggara Umroh & Haji Plus pada umumnya sama.
Jika harga yang ditawarkan ”lebih murah” daripada harga pada umumnya, bisa jadi ada komponen biaya yang dikurangi antara lain :
Akomodasi Pesawat yang digunakan
Hotel tempat menginap
Sarana transportasi / bus yang digunakan
Menu Catering yang disediakan
Tempat2 wisata ziarah / ibadah yang dikunjungi
Pelayanan SDM di Tanah Suci
Disarankan untuk jangan langsung percaya, daripada mengejar harga ”murah” bisa berakibat anda terlantar disana atau waktu ibadah anda menjadi tidak khusyuk hanya karena tidak adanya kenyamanan. Atau bahkan yang lebih beresiko lagi adalah, tidak jadi / gagal berangkat .